———– Mampu mengejar mimpi setinggi langit sudah menjadi keinginan setiap orang. Kata orang banyak jalan menuju Roma, banyak cara menuju sukses, dan bila ada keinginan disitu pasti ada jalan.
Penggalan di atas menjadi relevan dan juga sebaliknya bagi masyarakat yang kurang beruntung kehidupannya secara ekonomi. Dengan kehidupan serba keterbatasan, mereka dengan kategori masyarakat pra sejahtera sangat akrab berujar jalan menuju Roma entah dimana rimbanya dan cara menuju sukses bagaimana caranya. Namun demikian dengan tekad yang kuat, diyakini para pengejar mimpi bisa mencapai cita – cita yang diinginkan.
Dan kehadiran program Beasiswa pendidikan masyarakat sekitar Bukit Asam (Bidiksiba) yang digulirkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi jawaban sebagai jalan keluar atas kesulitan untuk mengenyam pendidikan yang layak. Bagaimana tidak, bagi masyakarat yang tergolong mampu secara ekonomi, duduk dibangku pendidikan tinggi alias kampus perkuliahan bukan suatu yang sulit untuk meraihnya.
Sehingga, tidak heran akrab terucap “Syukur bisa kuliah gratis dengan adanya Bidiksiba” dari lisan penerima Bidiksiba yang membuat program beasiswa pendidikan untuk masyarakat sehingga bisa kuliah di Perguruan Tinggi atau Universitas.
Sebut saja Aji Malik, warga Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim dengan tanpa berkecil hati dan tekad serta kerja keras bisa menyelesaikan kuliahnya setelah diterima menjadi peserta Bidiksiba pada tahun 2013. Kondisi ekonomi yang pas – pasan, membuat kondisi dirinya harus memiliki modal tekad yang kuat untuk mewujudkan mimpi – mimpi.
Lahir dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi, kuliah di Perguruan Tinggi adalah sesuatu yang nyaris tidak mungkin bagi seorang Aji. Ayahnya hanya seorang buruh harian, sedangkan sang ibu bekerja sebagai pedagang keliling.
Tapi dengan tekad dan usaha keras, Aji dapat memperoleh beasiswa Bidiksiba dari PTBA guna mengejar cita-citanya. Berbekal prestasi akademik yang mumpuni di SMK Bina Mulya Tanjung Enim, Aji memberanikan diri untuk mendaftar ke Program Bidiksiba pada 2013.
Ia menuturkan pernah menyampaikan kepada ayahnya keinginan untuk kuliah. Dan sudah tentu sang ayah menolak karena tidak adanya uang. Akan tetapi dengan keinginan untuk mengembangkan diri, mendaftarkan diri di Bidiksiba harus dilewati dengan penuh keyakinan.
Dalam perjalanannya, setelah lolos seleksi Bidiksiba akhirnya kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (FH Unsri) bisa dijalani dengan baik.
Ia kembali menuturkan begitu banyak manfaat dari beasiswa Bidiksiba yang benar – benar bisa dirasakan. Dengan pengalaman dan wawasan setelah lulus dari FH Unsri tahun 2017, ia sempat bekerja sebagai HRD di perusahaan swasta. Kemudian pada 2021, ia mengikuti Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).”Dan syukur Alhamdulillah berhasil diterima di Mahkamah Agung (MA). Dan sekarang mencoba untuk menjadi Calon Hakim yang ditugaskan di Pengadilan Agama Sibuhuan, Sumatera Utara.”.
Tidak jauh berbeda, Sulikin, pemuda Tanjung Karangan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim tidak menyangka bisa mewujudkan cita – citanya untuk mengangkat derajat keluarga bisa terbantukan dengan terpilih menjadi penerima Bidiksiba. Dulunya memiliki keinginan kuliah di Perguruan Tinggi suatu hal yang mustahil bila mengingat keterbatasan ekonomi keluarga.
Terlahir dari ayah seorang petani dan ibu yang hanya sebagai ibu rumah tangga, usai mendapatkan informasi teman – teman dan mengikuti sejumlah rangkaian seleksi hingga akhirnya bisa menjadi penerima Bidiksiba.
Menurut penuturannya sebagai penerima beasiswa Bidiksiba, berbagai fasilitas gratis selama kuliah diterima dengan baik. Di antaranya adalah uang kuliah, laptop, bantuan untuk buku-buku, dan sebagainya. Akan tetapi, diakuinya jaminan gratis dari PTBA ini bukan tidak ada peraturan ketat dari PTBA, katanya bila kuliah tidak baik seperti menggunakan narkoba atau tindakan yang tidak disiplin lainnya maka tidak main – main PTBA akan memutus kontrak beasiswa Bidiksiba.
Hingga akhirnya, lulusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Sriwijaya ini mengikuti rekrutmen terbuka PTBA dan ucap syukurnya diterima di PTBA pada satuan kerja di bagian mekanik.
Tidak lupa, ia berharap program Bidiksiba bisa terus dijalankan PTBA yang sangat berguna untuk mewujudkan mimpi anak-anak dari keluarga pra sejahtera di sekitar wilayah operasi PTBA.
“Terima kasih PTBA, teman – teman terus semangat kejar cita – cita lewat Bidiksiba,’ ucapnya.
Juga hal sama, Meilani yang lulus SMA tahun 2015 dari SMA Negeri Lawang Kidul merasakan sangat terbantunya dirinya untuk menimba ilmu pada Jurusan Bahasa Inggris di Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang. Dengan keterbatasan ekonomi, ia yang yatim piatu ini bisa fokus kuliah, karena semua kebutuhan untuk kuliah semua dipenuhi oleh PTBA.
Setelah lulus tahun 2018, kini ia diterima bekerja di salah satu anak usaha PTBA.
Mewakili sang anak, Gita Hapsari Angraeni, Dedi Irian warga Desa Arahan, Kabupaten Lahat merasa senang anaknya bisa sama dengan anak – anak lainnya, meskipun datang dari keluarga pra sejahtera tapi bisa melanjutkan pendidikan di jenjang bangku perkuliahan.
Vice President Sustainability PTBA, Hartono mengungkapkan bahwa program Bidiksiba merupakan andil dari perusahaan untuk membangun daerah khususnya di sekitar ring 1 operasional perusahaan yakni pada bidang pembangunan pendidikan.
PTBA sangat menyadari bahwa pendidikan merupakan modal dasar untuk menjadikan kehidupan lebih baik. Sejak tahun 2010 hingga tahun 2022 sudah ada 328 orang penerima beasiswa ini.
Program Bidiksiba ini sejalan dengan Noble Purpose (Tujuan Mulia) PTBA sebagai anggota Grup MIND ID, yakni membangun peradaban, meningkatkan kesejahteraan, dan menciptakan kehidupan yang lebih baik. “Dan Bidiksiba ini merupakan wujud komitmen PTBA untuk berpartisipasi dalam memutus rantai kemiskinan melalui bidang pendidikan.”
Seperti pada penerima Bidiksiba tahun 2023 yang telah melalui berbagai tahapan seleksi yaitu psikotes, tes akademik, serta kunjungan tempat tinggal untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Sehingga tidak dikhawatirkan penerima Bidiksiba akan menjadi bantuan tidak tepat sasaran.
Total penerima beasiswa Bidiksiba tahun 2023 ini sebanyak 50 anak yang tersebar di semua Unit PTBA, yaitu Unit Pertambangan Tanjung Enim (26 anak), Unit Dermaga Kertapati (8 anak), Unit Pelabuhan Tarahan (10 anak), dan Unit Pertambangan Ombilin (6 anak). Sebanyak 22 anak akan menjalani kuliah di Politeknik Negeri Malang, 22 anak di Politeknik Negeri Sriwijaya, dan 6 anak di Politeknik Negeri Lampung.
Dirinya berharap Program Bidiksiba ini tidak hanya menjadi program tahunan yang dijalankan sebagai kewajiban saja. Namun lebih dari itu, diharapkan seluruh peserta Bidiksiba dapat menerima manfaat dan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan keluarga, institusi pendidikan, hingga kemajuan wilayah Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, Kota Palembang, Kota Lampung, Kota Sawahlunto serta bahkan mengharumkan nama Indonesia.
Sementara itu, Wakil Direktur IV Polsri Palembang Zakaria menyampaikan bahwa program Bidiksiba dalam hal ini PTBA yang bekerja sama dengan Polsri sudah berjalan untuk angkatan ke-9.
Zakaria berharap program Bidiksiba bisa tetap berlanjut dan dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, khususnya kualitas, maksudnya adanya penambahan non akademik selain peningkatan kualitas akademik, dengan harapan keluaran atau lulusan Bidiksiba ini sesuai dunia kerja. (*)